Showing posts with label Bandung. Show all posts
Showing posts with label Bandung. Show all posts

Sejarah saya mengenal internet

Photo by John Schnobrich on Unsplash
Photo by John Schnobrich on Unsplash

Saya mulai mengenal internet sekitar tahun 1997 dimana zaman tersebut internet masih tergolong teknologi baru untuk ukuran kota kelahiran saya yang hanyalah sebuah kota kecil perlintasan dari 1 kota besar ke kota besar lainnya ( ada yang bisa nebak ? ). Bahkan saat itu belum ada yang namanya Warnet atau warung internet yang kalau dilihat kondisi warnet-warnet sekarang mungkin sudah hampir punah. Untuk bisa mengakses internet dulu harus datang ke kantor pos nama layanan penyedia akses internetnya adalah "wasantara-net". semacam warung internet ada komputer desktop pc siap pakai dengan akses internet.Hal yang dilakukan internetan waktu itu hanya sebatas mengakses email dan chatting dengan aplikasi mIRC . Tapi sungguh senangnya bukan main bisa internetan walau hanya gitu-gitu saja hehe. Email pertama saya adalah dari layanan email Yahoo.com dimana waktu itu sangat berjaya di awal hadirnya internet. multimedia seperti audio dan video masih langka dan belum selancar sekarang.

Mulai tahun 2000 awal kebutuhan akses akan internet mulai meningkat karena harus mengerjakan tugas-tugas kuliah dan tahun tersebut mulai banyak beredar warung internet atau ada juga yang menyebutnya internet cafe ( mungkin biar terlihat keren). Untuk menyimpan data masih menggunakan disket floppy disk dengan kapasitas 1,4 mb belum dipotong sistem. Flashdisk masih barang langka dan mewah untuk kapasitas 8mb aja harganya bisa ratusan ribu. tahun ini adalah awal mula mengenal proses download alias donlod perdonlodan terutama lagu berformat mp3 yang sedang ngehits di zaman itu. Bayangkan rata-rata satu lagu standar 3 menitan dalam ukuran mp3 itu sekitar 3 s.d 4 mb dan untuk menyimpan hasil download dari warnet untuk 1 lagu filenya harus dipecah jadi 2-3 disket. Segitunya perjuangan kami untuk ingin mendengarkan lagu gratis donlod dari internet. Maaf waktu itu saya belum memahami hak cipta atau copyright sebuah lagu dan mungkin dialami sebagian besar pengguna internet di zaman itu karena masih dalam euphoria kemudahan mendengarkan lagu berformat mp3. 

Ini adalah zaman awal teknologi kaset untuk lagu mulai mengalami pergeseran / disrupsi. akses internet masih tergolong lambat untuk di streaming. Layanan streaming audio yang saya ingat pertama adalah menggunakan aplikasi quicktime dan real player dan itu pun super lemot. Jadi lebih enaknya didonlod dulu agar bisa diputar berulang-ulang. untuk akses internet semakin bertambah variasinya. Kalau untuk memiliki blog sendiri dulu ada penyedia nya dari geocities.com dan mulailah mengenal apa itu HTML, javascript dan lainnya.social media belum lahir / booming diindonesia. Jadi pada ngapain aja orang-orang internetan pada tahun 2000 di indonesia ? mIRC masih berjaya , dan mulai juga aktif forum-forum yang berbentuk website dimana penggunanya mulai bisa berinteraksi. tampilan website juga sudah agak meningkat dulu dikenal dengan "website interaktif" semakin banyak yang bergerak di layar nya maka dianggap semakin keren haha.

bersambung











Share:

Masa transisi pandemi covid-19


Mem


Memasuki 2 pekan setelah lebaran 2020 ini , sekilas info berita di TV katanya sekarang kita sedang memasuki masa transisi PSBB alias social distancing 'ala indonesia atau lockdown dengan kearifan lokal.Artinya sebagian sudah ada kelonggaran di berbagai sektor usaha tapi engga tau apa aja yang dilonggarkan hehehe yang jelas kondisi keuangan kami yang semakin diperketat.

Oh iya selama masa PSBB ini berlangsung jalan depan rumah saya yang bukannya semakin sepi tapi tambah ramai dengan lalu lalang sepeda motor. Pasalnya, saya tinggal di daerah kampung yang berbatasan dengan dua kompleks perumahan yang cukup besar dan selama kebijakan PSBB ini kedua jalan utama kompleks ini ditutup total. Sehingga kendaraan bermotor roda dua membanjiri jalan kampung kami. Dan istimewanya kelurahan kami ini dilabeli zona merah! , mantap kan?.

Pandemi ini memang berdampak sangat besar kepada semua pihak, adakah yang tidak terdampak sama sekali oleh penyebaran ini?. Tetangga kiri kanan sudah pasang plang untuk menjual rumahnya, ketika sedikit ngobrol dengan si tetangga tersebut dia bilang bahwa virus ini rekayasa dari negara adidaya yang sedang perang dagang dan ada unsur kesengajaan sehingga dia kehilangan pekerjaannya dan terpaksa harus menjual rumahnya.

Para ahli clickbait menjadikan pandemi ini sebagai sarana berburu “cuan” dengan menghadirkan isu konspirasi dalam pandemi ini. Benar atau tidaknya apakah isu teori konpirasi ini kalaupun misalnya benar istilah yang lebih tepatnya bukan teori konspirasi tetapi harusnya teori konsinyasi. Karena yang berperan menitipkan isu ini untuk mencari keuntungan dan biasanya yang mencari keuntungan itu para adalah pedagang yang menitipkan barangnya.

Lalu apa usaha saya untuk melawan darurat ekonomi ini? Saat ini selain tetap menjalankan usaha yang sudah berjalan dengan kondisi pasrah. Saya coba-coba dulu merintis profesi freelancer dan kerja online dengan sistem work from home. Nantilah saya bahas satu-persatu kalau ada yang sudah menghasilkan, yang jelas bukan jualan konspirasi.

See yu later blog.

Share:

Jadwal event dan Pembicara GAPURA 2015 di Bandung

Logo Gapura 2015
Logo Event Gapura 2015 
GAPURA 2015 adalah serangkaian event yang diselenggarakan di berbagai kota untuk mengajak Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk membuka wawasan dan memaksimalkan peluang berbisnis di dunia online agar bisa menjangkau dunia global. Acara GAPURA 2015 ini adalah Semacam Seminar atau Konferensi yang akan hadir antara lain di kota jakarta, bandung, denpasar, makassar dan surabaya. mulai tanggal 28 maret s.d - 9 mei 2015. Pembicara GAPURA 2015 yang hadir ada perwakilan dari google dan beberapa pemilik maupun founder dari startup dan bisnis online yang sudah populer dan mungkin sering kita dengar. Dan asyiknya acara GAPURA 2015 yaitu gratis.. tis tis...

Untuk Rundown acara event GAPURA 2015 Bandung sebagai berikut : 


Opening from Google 
by : Shinto Nugroho
Head of Public Policy and Government Relations, Google

How to Optimize Your Web & Mobile Site
by : Henky Prihatna,
Industry Head, Google

Challenges & Lessons Learned in Building Online Business
by :
Agit Bambang, Amble Footwear
Mochamad Takdis, Whatever Backpacker
Ivan Adhiteja, IZEMU

Getting Your Consumer to Find You
by : Mira Sumanti,
SMB Manager, Google

The Formula of E-Commerce Setup
by : Ministry of Cooperatives Small & Medium Enterprises
idEA

The Power of Content & Creativity
by : Enno Bening,
Layaria

Berikut Profil para pembicara event GAPURA 2015 Bandung  :

Shinto Nugroho
Head of Public Policy and Government Relations, Google

Shinto Nugroho memiliki lebih dari 15 tahun pengalaman sebagai pengacara dan spesialis kebijakan publik. Sebagai Head of Public Policy and Government Relations, ia fokus pada isu kebijakan yang berkaitan dengan inovasi dan teknologi. Pemegang gelar Master di bidang Social Policy and Planning dari London School of Economics ini adalah pemimpin wanita perwakilan Indonesia pada New Asia Summit di New Delhi 2013.

Henky Prihatna
Industry Head, Google

Henky Prihatna, Bapak Google Indonesia. Tidak berlebihan, mengingat posisinya sebagai Industry Head. Pengarang best-seller “Kiat Praktis Menjadi Webmaster Profesional” pemegang gelar master dari Nanyang Technology University Singapura ini juga pendiri BabaFlash.com, komunitas desain dan animasi terbesar di Indonesia.

Mira Sumanti
Product Marketing Manager - Small Medium Business, Google

Mira mempunyai misi untuk mendigitalisasi UKM di Indonesia dengan mendorong adopsi Google My Business dan membantu mereka untuk memaksimalkan penggunaan internet untuk bisnis sehingga mereka bisa dengan mudah ditemukan oleh pelanggannya lewat Google (Maps, Search dan Google+). Sebelum bergabung dengan Google, Mira bekerja sebagai Global Digital Marketing Manager untuk adidas di Belanda dimana dia menangani berbagai kampanye digital dan media sosial dari berbagai lifestyle brand adidas (adidas Originals, adidas NEO, Y-3, Porsche Design). Mira adalah sarjana jurusan European Studies dari The Hague University dan juga lulusan Cannes Lions Creative Academy for Young Marketeers.


Agit Bambang
Owner Amble Footwear

Agit Bambang telah tertarik dengan dunia bisnis sejak masih duduk di bangku sekolah menengah. Berawal dari menjalankan bisnis berjualan t-shirt dari foto seorang teman, Agit mulai menghasilkan uang tambahan di usia muda. Ketertarikannya pada industri fashion membawa dia untuk menekuni bisnis sepatu dari kulit yang dinamakan AMBLE. Promosi AMBLE kebanyakan dilakukan secara online dan webstore pertamanya diluncurkan pada tahun 2010. Dan sejak saat itu berawal dari 13 pasang sepatu, AMBLE telah semakin berkembang menjadi brand sepatu kulit yang sangat dikenal di ranah online. Bersama AMBLE Footwear, Agit telah meraih penghargaan Indonesian WOW People: 50 Creative (Youth/Women/Netizen) YWN di tahun 2014 serta sederet prestasi lainnya


Ivan Adhiteja
Owner IZEMU

Lahir di Bandung, Ivan merupakan anak pertama dari 2 bersaudara dengan latar belakang keluarga yang berjualan grosir mainan. Ketika duduk di kelas 1 SD, Ivan menjual balon kepada teman-temannya yang tidak membawa balon untuk tugas sekolah. Sejak saat itulah berjualan menjadi sebuah hobi. Di tahun 2012, sepulang kuliah dari RMIT University untuk mempelajari desain industri, Ivan mulai melakukan eksperimen-eksperimen membuat produk kayu di Bandung. Setelah hampir 2 tahun mengikuti pameran dan mendapat respon yang baik, maka Ivan membentuk IZEMU pada bulan November 2013. Melalui IZEMU inilah mimpi untuk berjualan produk hasil desain sendiri bisa terwujud.

Eno Bening Swara
Partnership and Production Manager, Layaria

Di usia yang masih sangat muda, Eno sudah terjun menjadi YouTuber dengan nama channel Cleansound Studio dan dari situ Eno bergabung bersama Dennis Adishwara untuk menjadi bagian dari Layaria Network, sebuah online video network yang mencakupi seluruh online video platform terutama Youtube, untuk menjadi wadah berkreasi para kreator video online di Indonesia. Bersama Dennis Adishwara dan teman-temannya di Layaria Network, Eno telah menjadi manager lebih dari 80 YouTuber Indonesia Di umurnya yang baru 22 Tahun, pria lulusan studi ilmu filsafat Universitas Indonesia ini telah memproduksi lebih dari 200 video di YouTube dan ratusan video online platform lainya, serta menjalin kerjasama dengan puluhan brand di dalam karirnya menjadi Youtuber.

Demikian informasi mengenai Jadwal event seminar konferensi dan sekilas informasi Pembicara GAPURA 2015 di Bandung untuk sumber nya bisa menuju ke link ini : Gapura 2015

Share: